3 Melatih jadi pendengar yang baik. Kiat sukses jadi sales ini terdengar sepele, tapi menurut saya yang cukup berat. Banyak para sales gagal di bagian ini. Para konsumen itu bukan mesin yang sewaktu-waktu bisa kita paksa agar keluar uangnya. Mereka juga manusia, sama seperti kamu dan saya.
Salesperson adalah seseorang yang membantu konsumen mendapatkan pengalaman, produk, layanan, atau alat yang tepat. Tentunya, ada beragam tipe salesperson untuk melayani beragam tipe konsumen. Masing-masing tipe memiliki kekuatan masing-masing yang dapat membantu mereka untuk melakukan closing. Nah, jika kamu mau jadi salesperson andal, maka penting bagimu untuk mengetahui beragam tipe tersebut. Glints akan memberikan penjelasan seputar beragam tipenya padamu. Yuk, simak artikelnya berikut ini! Tipe Salesperson 1. Relasional Seorang salesperson relasional akan membangun hubungan yang kuat dengan calon kliennya. Sehingga, konsumen akan melihat salesperson ini sebagai orang yang dapat diandalkan dan dipercaya. Dengan begitu, konsumen pun akan percaya diri ketika akan melakukan pembelian. Jika kamu adalah salesperson seperti ini, maka bekerja di area penjualan yang melibatkan hubungan jangka panjang, seperti B2B sales, dapat menjadi bidang yang cocok. 2. Pasif Seseorang dengan tipe salesperson pasif akan hadir saat ada konsumen yang membutuhkan layanannya saja. Ia akan mudah untuk dikontak dan menjawab pertanyaan seputar produk yang dijualnya. Tidak hanya itu, ia juga membuat konsumen merasa nyaman karena memberi mereka waktu untuk membuat keputusan. Bedanya dengan tipe salesperson lain, kebanyakan penjualannya berasal dari konsumen yang sudah tahu apa yang mereka cari. Kekuatan dari seorang salesperson pasif adalah sifatnya yang dapat diandalkan. Hal tersebut berkat ketersediaannya bagi calon konsumen dan pengetahuannya seputar produk yang dijualnya. 3. Closer Menurut Chron, tipe salesperson closer adalah seseorang yang bekerja keras untuk bisa menutup setiap sales dengan pembelian. Salesperson ini memiliki sifat yang berani dan ramah. Tidak hanya itu, ia juga adalah seseorang yang goal-oriented. Sales tipe closer selalu memiliki cara untuk mendorong konsumennya melakukan pembelian berkat passion yang dimilikinya. Selain itu, antusiasmenya dalam bekerja juga dapat membantu salesperson ini untuk menjangkau konsumen baru. 4. Scripted Salesperson yang bertipe scripted adalah seseorang yang nyaman menggunakan sales pitch yang sama untuk setiap konsumen. Ia memberi setiap konsumen pengalaman yang sama. Sehingga, mereka dapat membangun brand appearance yang seragam. Jika kamu bertipe ini, maka cobalah untuk menyesuaikan lebih banyak kata-kata dan tindakan dalam setiap interaksi dengan konsumen. Perhatikan juga apakah insentif yang ditawarkan dapat menggerakkan konsumen melakukan pembelian. Kekuatanmu sebagai seorang salesperson bertipe scripted dapat membantumu dalam karier, terutama jika kamu bekerja untuk perusahaan di mana brand-nya memiliki peran besar dalam penjualan. 5. Pembuka Salesperson dengan tipe pembuka akan memiliki banyak leads yang berisi calon klien. Salesperson bertipe ini akan berusaha keras untuk menjangkau konsumen, baik itu melalui email, telepon, atau memberi presentasi. Jika kamu bertipe ini, kamu bisa mempraktikkan teknik follow up untuk mengontak calon konsumen lagi. Dengan begitu, calon konsumen akan berpikir tentang produkmu setelah berinteraksi denganmu. Sehingga, kesempatan konsumen melakukan pembelian semakin besar. 6. Networker Jika kamu selalu mencari situasi untuk bertemu orang lain dan membangun koneksi baru, maka bisa jadi dirimu adalah seorang salesperson tipe networker. Sebagai seorang networker, kamu akan selalu mencoba memanfaatkan berbagai event di industrimu sebagai kesempatan untuk bertemu klien baru. Kamu juga dapat bekerja dengan baik dalam tim sales. Di mana, kamu dapat mengambil tanggung jawab untuk membangun hubungan baru yang nantinya akan dijaga oleh anggota tim yang lain. Jika kamu bekerja seorang diri, ingatlah bahwa networking merupakan cara yang baik untuk menjalin dan menjaga hubungan. Namun, memberikan pesan follow up dari hubungan yang akan menghasilkan sales. 7. Spesialis Menurut Indeed, salesperson dengan tipe spesialis adalah seseorang yang begitu paham dengan produk yang dijualnya. Seorang salesperson bertipe spesialis paham siapa yang membutuhkan bantuannya serta masalah apa yang dapat diselesaikannya. Sebagai seorang spesialis, kamu selalu siap untuk menjelaskan segala hal tentang produkmu pada klien. Namun, hal tersebut terkadang membuatmu sulit mendengarkan pendapat klien. Sehingga, jangan lupa untuk tetap mendengarkan sudut pandang klienmu juga, ya. Kamu bisa saja mencari posisi sales di bidang teknik, di mana atasan dan klien akan sangat mengapresiasi pengetahuan dan passion-mu seputar produk yang dijual. 8. Pembicara Seorang salesperson tipe pembicara memberi kesan pertama yang hangat dan bersahabat. Salesperson seperti ini memprioritaskan supaya konsumennya merasa diterima. Sehingga, konsumen akan merasa nyaman saat melakukan pembelian dan berbisnis kembali dengannya di kemudian hari. Salesperson bertipe ini akan cocok untuk bekerja di posisi sales yang menjual layanan sebagai produknya. Sebab, pengalaman sales yang didapatkan konsumen menjadi bagian dari yang mereka bayar. 9. Gigih Salesperson bertipe gigih adalah seseorang yang akan mengontak konsumen hingga ia mendapatkan penjualan yang diinginkannya. Seorang salesperson ini paham bahwa mengingatkan konsumen tentang ketertarikan dirinya untuk berbisnis akan membuat mereka merasa penting. Ketika konsumen merasa penting di mata sales, hal tersebut mendorongnya untuk melakukan pembelian. Jika kamu seorang salesperson bertipe gigih, meningkatkan kemampuan active listening dapat menguntungkan bagi kariermu. Hal tersebut memungkinkanmu untuk menyeimbangkan keinginanmu menutup sales dan menyesuaikannya dengan preferensi konsumen. 10. Strategis Salesperson dengan tipe strategis adalah seseorang yang menggunakan beragam taktik penjualan secara bersamaan. Seseorang dengan tipe ini percaya terhadap kemampuannya sendiri dan mengalokasikan waktu untuk menggunakan teknik yang dapat menghasilkan penjualan saat ini serta di masa depan. Salesperson ini juga memiliki pengetahuan yang baik seputar produknya dan tren penjualan. Itu adalah 10 tipe salesperson yang bisa kamu ketahui dan pelajari. Bisa diketahui bahwa setiap tipe memiliki kelebihannya masing-masing. Sehingga, penting bagimu untuk mempelajari setiap tipe supaya bisa bekerja di bidang sales dengan baik. Namun selain belajar tentang tipe-tipenya, masih ada hal lain yang perlu dipelajari supaya kamu bisa sukses bekerja di bidang sales. Nah, Glints sudah siapkan ragam tips, kiat, dan strategi yang membantumu jadi salesperson andal perusahaan. Tertarik? Kamu cukup klik di sini untuk temukan dan baca ragam artikelnya! 4 Types of Salespeople 11 Types of Salespeople
Jujur Sales yang sukses adalah mereka yang jujur dan sadar akan perangkap ketidakjujuran. Dengan bersikap jujur dan mengutamakan kepentingan calon pelanggan, Anda akan dipandang sebagai seorang sales yang jujur dan dorongan tulus Anda akan memengaruhi calon pelanggan. Sebaliknya, ketidakjujuran mungkin akan membuat Anda 'cepat menang
Sebagai marketer, penting bagi Anda untuk melakukan pendekatan untuk membuat lead tertarik membeli produk yang Anda tawarkan. Sebab tanpa pendekatan yang efektif, tim sales dan tim marketing akan kesulitan untuk meningkatkan penjualan sales growth. Inilah sebabnya, Anda perlu memahami apa itu sales approach. Sesuai dengan namanya, ini merupakan pendekatan yang membuat Anda mampu memengaruhi sales lead untuk tertarik mencoba produk atau jasa yang Anda tawarkan. Sehingga mereka bisa melewati tahapan penjualan sales funnel berikutnya hingga menghasilkan aksi berupa pembelian. Namun untuk menerapkannya, Anda perlu memilih jenis pendekatan yang paling tepat. Melalui artikel berikut ini, kami akan menjelaskan tentang apa itu sales approach dan jenis pendekatan apa saja yang bisa Anda terapkan. Apa Itu Sales Approach?Jenis-Jenis Sales Approach1. Soft Selling2. Hard Selling3. Consultative Selling4. Solution Selling5. Networking6. The Buddy Approach7. The Guru Approach8. MEDDIC Selling9. Target Account Selling10. Customer Personality Apa Itu Sales Approach? Melansir dari MBA Skool, sales approach adalah langkah-langkah atau teknik yang salesperson gunakan untuk membuat proses penjualan semakin efektif. Tujuan pendekatan ini adalah agar proses penjualan bisa menghasilkan angka konversi, meningkatkan sales growth, serta memberikan dampak positif pada growth rate perusahaan. Kendati demikian, pendekatan penjualan ini juga perlu Anda maksimalkan dengan beberapa faktor lainnya. Antara lain product value yang Anda tawarkan, unique selling point dari produk yang Anda miliki, kemampuan berkomunikasi, serta kemampuan lead nurturing yang mumpuni. Dengan menggabungkan faktor-faktor tersebut, maka pendekatan penjualan yang Anda lakukan akan menjadi semakin efektif untuk meningkatkan lead conversion. Yakni mengonversi lead menjadi konsumen atau pembeli. Ada beberapa jenis pendekatan sales approach yang bisa Anda terapkan. Selain itu, Anda juga bisa mengombinasikan lebih dari satu jenis pendekatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Baca Juga Macam-Macam dan Cara Membuat Lead Magnet Berkualitas Terbaik Cara Mengoptimalkan Lead Generation Yang Efektif Sebagaimana penjelasan di atas, seorang sales bisa menggunakan beberapa jenis pendekatan sekaligus agar proses penjualan menjadi semakin efektif. Melansir dari Indeed, berikut adalah jenis-jenis sales approach yang perlu Anda ketahui 1. Soft Selling Jenis yang pertama adalah soft selling. Yaitu bentuk pendekatan di mana Anda akan berinteraksi dengan konsumen tanpa memaksa mereka untuk membeli produk saat itu juga. Jenis pendekatan ini lebih ke arah bagaimana Anda menjelaskan keunggulan dan kelebihan produk yang Anda tawarkan yang bisa memberikan manfaat bagi konsumen customer value. Selain itu, Anda juga harus bisa menjawab pertanyaan konsumen, serta memberikan informasi dengan jelas. Namun, pada akhirnya Anda tetap menyerahkan keputusan pembelian di tangan konsumen sepenuhnya. 2. Hard Selling Berkebalikan dari jenis pertama, hard selling adalah pendekatan di mana Anda seakan “mengejar” konsumen untuk membeli produk yang Anda tawarkan sekarang juga. Caranya adalah dengan membuat mereka merasa tidak bisa membeli produk tersebut di lain waktu. Misalnya Anda menawarkan produk musiman atau seasonal product. Namun, perlu Anda ketahui bahwa tidak semua orang akan memberi respons positif dari pendekatan hard sell. Sebab biasanya “paksaan” untuk membeli produk malah akan membuat calon pelanggan Anda merasa tidak nyaman. Kendati demikian, pendekatan ini terkadang juga cukup efektif apabila Anda mengombinasikannya dengan soft selling. 3. Consultative Selling Ini merupakan jenis sales approach yang biasanya terjadi pada tingkatan B2B atau business-to-business. Consultative selling sangat bergantung pada kemampuan tim sales untuk memengaruhi dan meyakinkan klien. Sesuai dengan namanya, jenis pendekatan ini membuat Anda tidak hanya menjadi sales namun juga berperan sebagai konsultan untuk klien. Sehingga, wajar apabila strategi pemasaran ini bergantung pada kemampuan sales untuk membangun hubungan baik relationship dengan konsumen. Sebab kuncinya adalah membuat konsumen percaya pada brand Anda brand authority sehingga akan melakukan pembelian. Baca Juga 7 Strategi Relationship Marketing Terbaik untuk Tingkatkan Loyalitas dan Kepuasan Pelanggan Cara Jitu Meningkatkan Brand Loyalty dan Contohnya 4. Solution Selling Kunci dari jenis pendekatan ini adalah Anda harus menanyakan kebutuhan bisnis, atau tantangan yang apa yang klien hadapi dan keluhkan. Setelah itu, Anda bisa menggunakan informasi tersebut untuk menawarkan produk Anda sebagai solusi atas permasalahan yang klien hadapi. Kelebihan dari jenis pendekatan ini adalah Anda juga bisa memanfaatkan informasi yang Anda peroleh untuk menjadi product insights yang sangat berguna dalam proses product development. 5. Networking Sesuai dengan namanya, jenis pendekatan ini mengandalkan jaringan atau network untuk bisa menghasilkan penjualan. Beberapa kelompok yang bisa menjadi bagian dari network Anda antara lain keluarga, teman dekat, rekan kerja, sampai tim sales dari perusahaan lainnya. Semakin luas jaringan yang Anda miliki, maka akan semakin besar pula peluang untuk menghasilkan proporsi penjualan. Sebab kemungkinan untuk advocacy juga akan meningkat. 6. The Buddy Approach Jenis approach yang satu ini sangat cocok bagi Anda yang memiliki sikap ramah dan mudah berbaur. Pendekatan ini cukup efektif menarik pelanggan baru karena Anda bisa membangun hubungan emosional dengan calon pelanggan layaknya teman. Dengan demikian, calon pelanggan pun akan menganggap Anda sebagai orang dekat dan membeli produk berdasarkan kepercayaan. 7. The Guru Approach Pendekatan yang satu ini berbeda dari jenis sebelumnya. Ini merupakan jenis approach di mana Anda mengandalkan fakta tentang produk yang Anda jual untuk mendorong konsumen membelinya. Tipe ini cocok untuk Anda yang senang melakukan riset pasar dan memiliki sikap tenang saat menghadapi calon konsumen. Sesuai dengan namanya, jenis pendekatan ini membuat Anda memposisikan diri sebagai seorang ahli yang bisa menjawab berbagai macam pertanyaan seputar produk, serta memberikan edukasi kepada calon pelanggan. Biasanya, tipe approach ini efektif untuk konsumen yang tidak tertarik dengan pendekatan buddy approach atau hard selling. Baca Juga Cara Menghitung dan Meningkatkan Market Share Pangsa Pasar Bisnis Memahami Lima Elemen Porter Five Forces untuk Tingkatkan Daya Saing Bisnis 8. MEDDIC Selling Jenis approach ini dapat berjalan dengan baik untuk B2B marketing dan biasanya melibatkan jumlah dana yang lebih besar ketimbang penjualan lain. Target pasarnya pun bukan sembarangan, sebab MEDDIC Selling cenderung menyasar target yang bisa memberikan profit atau keuntungan. Metode ini terdiri dari 6 poin, yaitu Metrics Sebesar apa pendapatan yang bisa Anda dapatkan? Economic buyer Siapa yang mengontrol budget dan memiliki bargaining power? Decision criteria Apa kriteria yang dimiliki perusahaan ketika memilih vendor? Decision process Apa saja tahapan dari rencana bisnis yang harus perusahaan lalui sebelum membuat keputusan? Identify pain Berapa besar biaya saat menunggu pembelian? Champion Siapa yang melakukan penjualan? 9. Target Account Selling Sesuai dengan namanya, pendekatan ini berfokus pada calon konsumen yang termasuk dalam target demografi Anda. Untuk menyasar target ini, Anda bisa melakukan account based untuk menemukan siapa calon konsumen yang paling potensial dan bisa menghasilkan penjualan. Sebab, jenis approach ini mengandalkan kualitas dari calon konsumen yang memiliki kemungkinan untuk melakukan pembelian. 10. Customer Personality Jenis approach ini menentukan pendekatan seperti apa yang cocok berdasarkan kepribadian atau personality yang konsumen milik. Misalnya apabila target Anda merupakan orang yang ramah dan gemar berbicara, maka Anda bisa melakukan pendekatan yang tidak bertanya terlalu banyak. Sebab Anda bisa menghabiskan waktu dan belum tentu efektif untuk menghasilkan penjualan. Untuk mengetahui kepribadian konsumen, Anda bisa melakukan riset terlebih dahulu berdasarkan customer data yang Anda miliki. Misalnya kecenderungan perilaku konsumen saat berbelanja, kebiasaan konsumen consumer behavior, dan segmentasi-segmentasi lainnya. Anda juga bisa melakukan strategi STP marketing terlebih dahulu untuk memetakan konsumen agar mendapatkan hasil yang lebih efektif. Itulah 10 jenis sales approach yang bisa Anda coba untuk memaksimalkan kinerja tim sales dan mendorong lebih banyak penjualan. Selain menerapkan strategi ini, Anda juga bisa memanfaatkan layanan digital marketing agency yang dapat membantu Anda dalam mengembangkan bisnis. Beberapa strategi marketing yang bisa diimplementasikan adalah growth hack marketing, inbound marketing, 360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing agar perusahaan semakin berkembang pesat. Baca Juga Manfaat Segmentasi Firmographics dan Faktor Penentunya Market Positioning Manfaat, Jenis, dan Cara Menerapkan inMarketing adalah Digital Transformation Consultant dan Digital Marketing Strategy yang fokus pada Leads Conversion, Data-Driven dan Digital Analytics. Kami membantu korporasi untuk tumbuh lebih cepat dengan Marketing Technology Strategy. Konsultasi dengan kami? Contact.
1 Langsung dan to the point. Sales pitch adalah presentasi yang sangat singkat yang Anda sampaikan dalam satu atau dua menit. Untuk alasan ini, penting agar nada bicara langsung dan langsung ke intinya. Anda perlu mendapatkan perhatian pendengar Anda dengan cepat dan berbicara dengan jelas dan niat. 2. Jelaskan siapa yang Anda bantu
When you think of sales, the first thing that pops into your mind is probably chasing profits—followed closely by how to chase those profits. That’s perfectly normal, but the truth is that sales is more than tactics. To truly understand and succeed in the sales industry, you have to know the whole industry. In this piece, we’re going back to basics by reviewing types of sales and key sales jobs. When you understand the big picture of the sales industry, it’s easier for your company to zero in on your piece of the puzzle. Categories of sales Let’s start off with the five primary sales categories B2B sales business-to-business sales B2C sales business-to-consumer sales Enterprise sales SaaS sales Direct sales B2B sales B2B sales, or business-to-business sales, are sales that occur between other buyers or services. They’re frequently more complex, involve more players, and take longer than B2C business-to-consumer sales. They also typically deal with larger amounts of revenue than B2C sales and tend to focus on long-term relationships rather than one-time purchases. There are three main of types of B2B sales Supply sales Businesses sell supplies needed to run other businesses office supplies, cleaning supplies, etc. Distribution sales Businesses sell products to distributors who will then sell that same product to the consumer groceries, pharmaceuticals, Walmarts, etc. Service sales Businesses sell services tangible or digital needed to run other businesses consultants, software, etc. It’s worth noting that many B2B businesses can also deal in B2C sales. Office supply stores perform B2C transactions every day, but they also sell wholesale to businesses through their advantage program. B2C sales As mentioned previously, in contrast to B2B sales, B2C sales are transactions between the seller and the individual consumer emphasis here on the word seller. A common mistake when thinking about B2C sales is assuming the seller is also the creator of the product. That can be the case, but B2C sales refer to distributors as well. Netflix, for example, is a B2C seller because it sells subscriptions to individual consumers. However, Netflix despite a recent surge in original content is still primarily a distributor of content from other major production companies. The key difference between B2C sales and B2B sales is the approach to buyers. B2B sales are far more focused on logistics, negotiating, and the relationships between the buyer and seller. B2C sales, on the other hand, are all about the brand, price, and emotional reaction. A successful B2C seller knows how to communicate their brand on an emotional level to the general population. Enterprise sales Enterprise sales also called complex sales are a type of B2B sale that specifically targets large companies. Enterprise sales come with high stakes. Most of them entail lengthy processes that end with a huge revenue deal, a complicated implementation, or a multi-cycle complex contract. Because enterprise sales have such a long pipeline and can continue over many years, they frequently stop being about the products. When a business buys in an enterprise sale, it’s not just buying a product it’s buying a system. That system comes with the products, support staff, a liaison, an implementation team, and a promise that future use of the product is dependent upon a healthy B2B relationship. That isn’t to say other B2B sales can’t involve relationships or implementation. Enterprise sales simply refer to the negotiations and relationships with extraordinarily lucrative clients. A SaaS sale discussed in the next section to a general retailer ranks differently than a sale to a Fortune 500 company. SaaS sales SaaS sales refers to software-as-a-service sales. SaaS is any type of software hosted by a single provider or company, often sold on a subscription plan. We’re very familiar with SaaS software because it’s our business. Zendesk is a SaaS company. We create and sell CRM software and platforms to businesses to help them improve their customer service skills and smooth their sales pipelines. Like many SaaS businesses, we offer trials and demos of our products to make sure you love the system before you buy. This is a crucial step in SaaS sales. Not all buyers will have the resources to train their staff on complex software. A demo allows buyers to not only evaluate the efficacy of your software for their purposes but also ensure it’s simple to implement and use. As more and more businesses of all types expand and move into the digital world, SaaS sales are booming and it’s essential to know how to navigate them. Direct sales Direct sales refers to several different types of sales, so we’re going to break down some of the most common definitions and what specific terms should be used to define them Direct-to-consumer DTC DTC sales refers to a product creator selling directly to a customer. These sales often happen among artisans and small business owners. Nowadays, most of these sales take place via online stores like Etsy. Direct sales Direct sales describes two independent seller models. Single-level marketing A direct seller makes money by buying products from a parent organization and selling them directly to customers. Multi-level marketing A direct seller can earn money by selling products to customers or signing up customers as new direct sellers. Both models usually entail either party demonstrations of products or Internet sales. B2C sales Direct sales are a type of B2C sales, but the terms are not interchangeable. Different types of sales positions Now that we’ve gone through the main types of sales, let’s take a look at the different types of sales careers. There are far more than the four listed, but if you’re looking to understand the sales system and its different components, this is a great starting point for key positions. Business development manager Account manager Sales manager Sales representative Why your business needs a sales CRM Companies ahead of the competition are adopting all-in-one sales platforms that give reps the tools they need to improve performance. Business development manager Business development managers work to grow businesses by researching leads, arranging appointments, and finding new opportunities. They work collaboratively with all departments in order to gain a handle on clients, markets, products, and sales. The BDM may appear to be a job solely focused on lead gathering, but in actuality, the role guides the entire sales and marketing strategy of the company. Every sales plan, every marketing tactic, and every product launch meeting is contingent upon target market research and qualified leads. Because of this, one might say the business development manager is the influential backbone of the entire business. Top traits for BDMs Excellent communication skills Leans toward creative thinking Understands market trends and how to implement them Excellent organizational skills Account manager Account managers are in charge of existing clients. They serve as the liaison between their company and the customer by answering questions, managing regular payments, and giving product advice. Normally, account managers are only assigned once a company reaches a certain size. That enables clients to feel a level of personalization that sales representatives simply cannot provide once the company gains a larger number of customers. Account managers also work with satisfied clients to expand current deals. A SaaS account manager may identify a client who is currently only using marketing software. As that relationship develops, the manager may eventually reach out to that client regarding sales software and inquire whether they are looking for a new SaaS platform for the sales department. If the relationship is strong, the client may refer the sales team to the SaaS company. Top traits for account managers Excellent listening skills Experience multitasking will handle numerous accounts Proficient in forecasting and reporting Works easily with many personalities Sales manager Sales managers lead teams of sales representatives to achieve sales goals. They create appropriate goals based on accurate forecasting and then build a strategic sales plan around their team’s performance skills. Sales managers walk a thin line between people and profit, and as a result, it’s an incredibly difficult job. Sales goals have to be met in order for the company to move forward, but they can only be met by motivated and satisfied sales representatives. Sales managers are constantly working to find the balance between pushing and encouraging their team members. Top traits for sales managers Understanding of sales forecasts and reports Ability to set realistic goals and create achievement plans Impeccable communication and presentation skills Ability to inspire and lead a team Sales representative Sales representatives or salespeople are the face of the company. They are the ones most often seen by the customer and the ones primarily responsible for building client relationships. There are two main types of sales that sales representatives deal with inside sales and outside sales. Inside sales Inside sales are any sales done remotely or from the home office. These sales include phone, email, CRM platforms, and VOIP sales. Generally speaking, inside sales are more geared toward KPI goals and quotas compared to their outside counterparts, but they cover everything from cold calls to long-term deal-making. Traditionally, outside sales discussed in the next section are considered the more “high-level” sales for a company, but that is rapidly changing in the digital business industry. Currently, inside sales are growing 15 times faster than outside sales, with no signs of stopping. The pandemic certainly influenced the use of remote sales, but social trends are also pushing toward this selling style. According to a recent survey, only percent of buyers prefer to do business face-to-face. That doesn’t mean outside sales are obsolete, but it does mean your company should have a strong handle on inside sales as it moves into 2022. Top traits for inside sales representatives Ability to quickly pick up on verbal cues Attention to detail in communication Ability to easily learn new product information Excellent time management Excellent task prioritization Outside sales Outside sales are any sales of products or services that happen through in-person interactions. These sales are sometimes referred to as field sales because outside sales representatives meet with their prospects on their home turf, no matter where it might be. Outside sales representatives normally work with fewer clients than inside sales representatives, so the deals they handle tend to be more complex and more in need of a relationship-focused strategy. With modern technology, some aspects of outside sales still happen remotely, but outside sales reps still need to maintain complete flexibility for travel at the drop of a hat. Despite the decline in outside sales, they can still heavily impact a company’s revenue. The bigger the transaction, the more people need the in-person factor to feel comfortable. If your company leans heavily on one type of sales, don’t worry the right balance of inside and outside sales for any particular company depends on products, organization, and sales strategy. Top traits for outside sales representatives Ability to pick up body language cues Comfortable working independently and on a self-set schedule Extremely organized Willing to work with a low number of quality leads rather than a high number of moderate leads Managing your sales with a CRM Organization and communication are fundamental for any successful sales strategy, so no matter the type of sales or sales job you’re working in, the one thing you’ll always need is a strong CRM. With Zendesk Sell, you won’t have to worry about anything slipping through the cracks. Our affordable, unique CRM equalizes communication across departments through all stages of your sales pipeline so that everyone is always on the same page. You can track important KPIs, automate follow-ups with prospects and buyers, and eliminate hours of tedious paperwork. The sales industry is full of risk, but investing in the right support software shouldn’t be. Request a free demo of Zendesk Sell today and see how the right CRM can revitalize your sales game.
FungsiSales dalam Perusahaan. Ada beberapa fungsi sales dalam perusahaan untuk menaikkan penjualan perusahaan atau bisnis kamu, yaitu:. Menawarkan Produk ke Konsumen. Seorang sales harus bisa meyakinkan manfaat dan kelebihan produk yang ditawarkan kepada pelanggannya supaya mereka termotivasi untuk membeli produk dari perusahaan. Dengan kata lain, seorang sales harus mampu untuk me
SWARA – Posisi yang paling ideal untuk seorang sales itu dengan bekerja di perusahaan. Saya sudah mengalami sendiri. Kali ini saya pun akan membagi beberapa kiat sukses jadi sales khusus untuk kamu yang baru memulai karier di sektor ini. Keberuntungan seorang sales adalah saat kebanjiran konsumen maupun order-an. Memang bagaimana caranya biar bisa begitu? Artikel terkait Informasi Penting Dunia Kerja 5 Cara BarterRezeki Ketika Harus Lembur di Malam Tahun Baru Yuk, Kembalikan Produktivitasmu Setelah Cuti Lebaran dengan 5 Langkah Ini! 5 Tahap Tes Masuk Kerja dan Persiapannya, Fresh Graduate Wajib Baca! 1. Pandai manajemen waktu Hampir dalam semua bidang, biar bisa sukses memang wajib memiliki kemampuan memanajemen waktu dengan baik. Jadi sales itu enggak gampang. Pada waktu bekerja, bisa jadi seseorang yang berada di posisi ini yang paling sibuk. Apalagi ketika perusahaan tengah meluncurkan produk baru. Pasti posisi sebagai sales paling sering diburu-buru. Begitu pula dengan sales yang bukan bagian dari perusahaan. Misalnya sales barang untuk kebutuhan rumah tangga. Manajemen waktu di sini bersifat pribadi karena enggak ada yang mengatur. Laba ataupun rugi, semuanya berada di tanganmu. Sedangkan pihak penyuplai hanya tahu barang dagangan habis atau belum. Itu saja. 2. Modal pantang menyerah saat menghadapi penolakan Enggak ada seorang sales pun di dunia yang lepas dari penolakan masyarakat. Tentu saja pada waktu kita mengenalkan produk kepada mereka. Ada saja yang menolak. Saya sih nggak heran. Soalnya selera setiap orang berbeda-beda. Bisa jadi rumah yang satu sangat welcome, bahkan memborong barang, tapi rumah satunya lagi melirik pun Dengan berjualan, kamu akan banyak menghadapi orang lain. Termasuk selera mereka, kepribadian mereka, dan potensi bisnis ini ke depannya. Satu hal yang harus kamu perhatikan, bahwa kita wajib tahu alasan kenapa sampai . ada penolakan. Biar di kemudian hari orang yang menolak itu akan membukakan tangan untukmu. 3. Melatih jadi pendengar yang baik Kiat sukses jadi sales ini terdengar sepele, tapi menurut saya yang cukup berat. Banyak para sales gagal di bagian ini. Para konsumen itu bukan mesin yang sewaktu-waktu bisa kita paksa agar keluar uangnya. Mereka juga manusia, sama seperti kamu dan saya. Jadi harus menggunakan pendekatan yang manusiawi ketika memperkenalkan barang dagangan. Sales profesional selalu berhasil jadi pendengar yang baik. Setelah mendemonstrasikan apa yang kita jual, sudah waktunya mendengar respons para konsumen. Apa pun opini mereka, wajib kita dengar. Boleh jadi mereka nggak tertarik dengan barang ini, tapi mereka punya perhatian lebih untuk barang yang lain. Nah, ini bisa 4. Kemampuan komunikasi yang baik Banyak bicara saja enggak cukup. Bahkan bisa berpotensi enggak dapat pembeli satu pun. Orang lain hanya peduli dan suka dengan orang yang pandai berbicara. Setiap kalimat yang keluar sudah melewati seleksi pribadi. Teknik yang paling sering diterapkan untuk kiat sukses sebagai sales adalah dengan pendekatan persuasif. Nggak ada kesan paksaan, justru bisa membuat para konsumen membuka diri atas kebutuhan mereka. Skill ini wajib kamu kembangkan dan dimiliki. Baik kamu yang bekerja sebagai sales lapangan maupun yang berada di balik layar. Setiap kalimat, sikap, dan tata cara penyampaian wajib kamu pertimbangkan. Artikel terkait Baca Ini Supaya Kamu Bisa Bekerja di Tempat yang Tepat dengan Orang-Orang yang Tepat Ini 6 Tipe Teman Kantor Berdasarkan Kehidupan Finansial, Kamu Termasuk yang Mana? Kantor Ini Mempekerjakan Karyawannya Berdasarkan Zodiak dan Tes 16 Kepribadian, Lho! Temukan Pekerjaan yang Tepat Berdasarkan 16 Tipe Kepribadian Ini, Yuk! 5. Jeli melihat peluang Semakin hari, persaingan di bidang penjualan semakin sengit. Perusahaan yang berhasil adalah mereka yang jeli melihat peluang di pasar. Tentu saja setelah melihat peluang ini, kamu harus langsung eksekusi sebelum didahului oleh perusahaan lain. Sampaikan semua ide-idemu pada tim. Kemudian bentuklah amunisi untuk menambang laba demi laba. Analisis yang tajam terhadap perkembangan pasar juga dibutuhkan sebagai bagian dari skill utama seorang sales. Biar lebih maju, jaga relasi dengan konsumen sebaik mungkin. Penuhi setiap kebutuhan mereka. Kalau ada produk baru, jangan sungkan untuk menghubungi. Jalin komunikasi di luar bisnis juga nggak kalah penting untuk menerapkan kiat sukses jadi sales. Ajukan pinjaman uang tanpa agunan, tanpa kartu kredit hanya di Tunaiku sekarang juga! Pinjaman dari Rp2-20 juta yang dapat diangsur mulai 6-20 bulan. SWARA TUNAI
Padaumumnya, komunikasi bisnis berdasarkan arah arus informasi ini terbagi menjadi empat yaitu, ke atas, ke bawah, lateral, dan eksternal. Dari keempat tipe tersebut, tidak ada tipe yang benar atau salah, keempatnya memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Sehingga, Anda sebagai pemimpin bisa menentukan strategi terbaik untuk tim atau
Proses penjualan yang berjalan sukses pastinya akan membantu perkembangan bisnis dengan lebih cepat. Untuk itu diperlukan sales methodology yang tepat untuk diterapkan perusahaan. Ada cukup banyak sales methodology yang bisa digunakan oleh perusahaan. Meski begitu, tidak semua metode tersebut dapat cocok digunakan oleh setiap bisnis. Itulah mengapa sangat penting untuk memahami apa saja metode penjualan dan memilih yang paling sesuai untuk bisnis. Lewat artikel kali ini Glints akan memberikan penjelasan mengenai apa itu sales methodology serta apa saja contohnya. Simak terus, ya! Pengertian Sales Methodology © Pipedrive mendefinisikan sales methodology sebagai prinsip panduan tentang cara bertindak di antara tahapan penjualan. Setiap metode penjualan dirancang untuk membantu tim sales agar dapat bekerja sebaik mungkin dan memecahkan masalah dalam proses penjualan. Dalam menerapkan sales methodology diperlukan informasi yang menyeluruh mengenai apa saja kebutuhan pembeli. Hal itu berfungsi untuk membantu perencanaan proses penjualan yang lebih efektif. Contoh Sales Methodology © Sempat disinggung di atas bahwa ada cukup banyak sales methodology yang dikenal hingga saat ini. Berikut ini beberapa di antaranya. 1. SPIN Selling SPIN selling merupakan salah satu metode sales yang paling populer. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1988 lalu oleh Neil Rackahm, metode ini masih sangat efektif untuk diterapkan. Melansir dari Mailshake, SPIN adalah singkatan dari Situation, Problem, Implication, dan Need-Payoff. Salah satu fokus dari metode penjualan yang satu ini adalah untuk memberikan pertanyaan yang relevan kepada prospek untuk mengetahui apa sebenarnya masalah dan harapan yang diinginkannya. 2. Conceptual Selling Conceptual selling memiliki gagasan bahwa pelanggan tidak membeli produk atau layanan. Melainkan, mereka membeli konsep atau solusi yang ditawarkan oleh penjual. Metode penjualan yang satu ini sangat menekankan komunikasi khususnya kemampuan active listening dari pihak penjual. Dalam metode penjualan ini rupanya proses penjualan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu mendapatkan informasi, memberikan informasi, dan mendapatkan komitmen. 3. Challenger Sale Sales methodology yang efektif selanjutnya adalah Challenger sale. Jenis metode penjualan yang satu ini berfokus pada komunikasi yang baik antara penjual dan prospek. Dalam melakukan Challenger sale maka penjual harus mendorong dirinya untuk mempelajari keterampilan baru. Hal itu bertujuan untuk memberikan prospek wawasan baru mengenai bisnisnya. Kemudian, ia juga harus menyesuaikan komunikasinya dengan prospek sehingga pembicaraan bisa lebih efektif. Saat seorang penjual dapat memberikan wawasan baru dan mampu mengendalikan komunikasi, maka ia bisa dipercaya oleh prospek. Dengan begitu, proses penjualan pun bisa berjalan lancar. 4. Solution Selling Menurut HubSpot, solution selling tidak berfokus pada menjual produk tertentu. Namun, lebih menjual solusi yang dibutuhkan oleh prospek. Sales methodology yang satu ini mengacu pada pain point yang dialami oleh pelanggan. Kemudian, diberikan solusi untuk menggunakan produk atau layanan yang tepat untuk mereka. Dalam menjalankan solution selling, tim penjualan harus menghabiskan waktu yang lebih lama dengan prospek. Hal itu bertujuan untuk mencari tahu permasalahan dan mencari solusi yang paling tepat untuk mengatasi persoalan yang dihadapinya. 5. Sandler Selling System Sandler selling system adalah salah satu sales methodology yang paling tua dan masih tetap efektif digunakan sampai saat ini. Dalam metode penjualan ini diprioritaskan untuk membangun rasa saling percaya antara pihak penjual dan pembeli. Tim sales yang menggunakan metode ini harus mampu menunjukkan keinginan yang tulus untuk mendapatkan kepercayaan prospek. Namun, sebelumnya mereka harus mengidentifikasi prospek yang memang benar-benar memenuhi syarat untuk menjadi pelanggannya. Pasalnya, tidak semua orang membutuhkan produk atau layanan yang ditawarkan. Jadi, saat prospek sudah sesuai dan terbentuk kepercayaan yang kuat, tentu proses konversi bisa terjadi. 6. Inbound Selling Di era serba digital seperti saat ini pembeli lebih dimudahkan untuk melakukan riset sebelum mulai membeli suatu produk. Hal tersebut dapat dimanfaatkan dengan menerapkan metode inbound selling. Fokus dari metode ini adalah membuat orang ingin menjadi pembeli dan bukan menawarkan produknya secara langsung. Jadi, dengan menerapkan metode ini tim penjualan hanya perlu fokus untuk membuat prospek tertarik. Kemudian, mulai membuat pendekatan berdasarkan ketertarikan pelanggan. Ada beberapa kelebihan dari sales methodology yang satu ini misalnya lebih hemat waktu dan budget, hingga lebih mudah mendapatkan leads yang berkualitas. Memilih Sales Methodology yang Paling Sesuai © Sebelum mulai menerapkan sales methodology yang disebutkan di atas, ketahui dulu seperti apa cara memilihnya yang paling tepat untuk bisnis. 1. Identifikasi seluruh proses penjualan Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi setiap proses penjualan yang dilakukan oleh bisnis. Identifikasi beberapa hal yang penting seperti apa tujuan dalam melakukan penjualan, cara mendapatkan lead yang berkualitas, hingga seperti apa aktivitas yang perlu dilakukan oleh tim penjualan. Supaya bisa lebih mudah dalam melakukan identifikasi perlu dilakukan diskusi antara tim sales dan marketing serta pemangku kepentingan yang lainnya. 2. Pahami kebutuhan pelanggan Jika ingin produk disukai oleh pelanggan, tentunya perusahaan harus terlebih dahulu memahami apa sebenarnya yang dibutuhkannya. Supaya bisa mengerti apa yang mereka butuhkan, bisa dilakukan survei secara langsung atau dengan mengisi kuisioner. Cari tahu apa sebenarnya masalah yang dihadapi oleh pelanggan sehingga bisa membuat produk yang dapat membantu memecahkan permasalahannya tersebut. 3. Memilih sales methodology yang paling sesuai Setiap sales methodology memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saat memilihnya hal tersebut harus diperhatikan dengan cermat. Selain itu, jika dirasa tidak ada metode yang paling sesuai, maka bisa dikembangkan metode khusus yang paling cocok digunakan oleh perusahaan. Hal itu bisa dilakukan dengan mengadopsi beberapa elemen metode penjualan untuk menyesuaikan kebutuhan dari bisnis. 4. Siapkan materi dan pelatihan Bagian yang satu ini sangatlah penting agar semua tim penjualan bisa menerapkan metode yang sudah dipilih. Buatlah materi yang mendokumentasikan seperti apa metode penjualan yang akan dilakukan. Buat juga pedoman yang bisa dipelajari oleh seluruh tim. Jika perlu buatlah pelatihan yang bisa membantu meningkatkan kemampuan dari setiap anggota tim sales. Itulah penjelasan mengenai sales methodology, mulai dari pengertian, contoh, dan bagaimana cara memilihnya yang paling tepat untuk bisnis. Ada banyak metode penjualan, tapi sebaiknya pilihlah yang paling sesuai dengan tujuan dan tipe bisnis agar bisa berjalan lebih efektif. Nah, jika ingin memahami lebih lanjut soal hal yang satu ini, kamu bisa gabung ke Glints ExpertClass. Di sana ada banyak kelas yang membahas beragam industri termasuk dunia penjualan hingga perkembangan bisnis. Menariknya, semua pemateri di Glints ExpertClass adalah profesional yang sudah berpengalaman di bidangnya selama bertahun-tahun. Jadi, kamu pasti akan mendapatkan banyak ilmu baru. Tertarik? Yuk, segera cari kelas yang kamu inginkan sekarang juga! Sales Methodology How to Choose the Right One for Your Business The Key to Customer Centric Selling & 9 Other Sales Methodologies The Top 8 Sales Methodologies to Consider for Your Business
TdVBHJ. 347 105 174 473 426 478 206 80 487
tipe sales yang tepat dan sukses adalah